First Christian Church, sebuah gereja di Amerika Serikat merayakan hari jadinya ke 175 tahun. Menurut juru bicara First Christian Church, Sharon Watkins, gereja yang kini memiliki 700.000 jemaat ini berkembang karena sangat menekankan pada penjangkauan serta tetap menjaga kesatuan gereja. Gereja juga perlu menyesuaikan gaya komunikasi Injil di tengah budaya yang terus berkembang.
“Sementara 175 tahun yang lalu Injil dibagi dari mulut ke mulut dan jurnal, hari ini melalui Facebook, website dan gitar listrik. Injil tidak berubah, tetapi cara untuk menyampaikannya yang berkembang, " kata Watkins.
Salah satu jemaat yang menyaksikan gereja ini tumbuh dan berkembang adalah Mary Frances Babcock. Wanita berusia 90 tahun ini telah menghadiri setiap acara di gereja sejak dia masih bayi. Dikisahkan, pada tahun 1909 nenek Babcock bergabung dengan First Christian Church. Ibunya bahkan menjadi seorang penyanyi dalam paduan suara selama 76 tahun.
Pemandangan yang dilihat Babcock inilah yang kemudian menginspirasinya untuk ikut aktif dalam setiap kegiatan di gereja seperti persekutuan pemuda, administrasi gereja bahkan mengurusi konsumsi. "Sejak aku bisa mengingat, saya selalu melakukan sesuatu di gereja," ungkapnya.
Serupa dengan Babcock, Joan Wiliams pun sudah lama berjemaat di First Christian Church dan melayani dalam misi pendidikan. Bahkan banyak dari anak muridnya yang kini menjadi pemimpin dalam pelayanan ini. Williams juga melayani di beberapa gereja di Indiana dan telah aktif mengikuti perjalanan misi di seluruh dunia. "Gereja ini benar-benar membantu memelihara saya," katanya.
Penginjilan adalah nafas gereja, tanpa adanya penginjilan maka lambat laun gereja akan mati dan kehilangan penerusnya. Ini bukan hanya tugas gereja sebagai sebuah organisasi, tapi juga merupakan tanggung jawab semua jemaat sebagai bagian tubuh Kristus. Sosial media dan internet, bisa menjadi salah satu pilihan untuk menyampaikan kabar baik ini.
Sumber : nwitimes/vina cahyonoputri